Masa lalu, duka cita dan rindu kukumpulkan jadi satu kumasukkan ke dalam tas, dan tak kutinggalkan di hentian itu.
Betapa ringan aku berjalan ketika kusaksikan segalanya runtuh.
Daun-daun, musim, beberapa nada dari potongan lagu sendu, bahkan angin pun runtuh: mengubur segala yang tak perlu lagi ada.
Kuucapkan selamat tinggal bagi segala beban – teman seperjalanan – yang terlalu setia, hingga sepantasnya aku tinggalkan.
Aku berjalan sendiri, kembali sendiri.
Kubiarkan reruntuhan menghapus jejakku sepanjang jalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar