Kamis, 21 Agustus 2008

TIGA SAJAK TENTANG SEPI

#1

Di tengah hiruk pikuk pasar, sepi tak henti-henti

menyapa siapa saja yang dijumpai, tapi

tak ada yang menyahutnya

Agaknya di tempat ini tak seorang pun mengenalnya.

#2

Sepi mengetuk-ngetuk setiap rumah, mengetuk-ngetuk setiap

pintu. Dan hari itu sepi memasuki rumahmu yang tak pernah

terkunci, bersandar di pintu kamar: mengamatimu.

Ia tak sampai hati melihat kau duduk sendiri di antara

buku-buku, detak jam dinding dan jendela yang selalu

menuntut perhatian itu.

Sepi tiba-tiba ingin sekali menemanimu.

#3

Ia memang tak pernah menemukan jalan untuk kembali:

Pun sampai nanti, sebelum ia mencapai arti, harus

tak pernah istirah melangkah di bukit-bukit berbatu,

di padang tandus, di belantara manusia. Harus berkali-kali

tersesat di dunia sebising ini.

Tidak ada komentar: