Kamis, 21 Agustus 2008

SAJAK PERKAWINAN,1

Sehabis perjamuan, keriuhan pesta, gelak tawa,

obrolan tak berketentuan, kemudian sepi kembali.

Masih tersisa kehangatan ucap selamat, senyum

yang tertinggal, dan sedikit basa-basi.

Di ruangan masih mengendap bau keramaian, tapi

meja dan kursi telah menjadi dirinya

sendiri, dan kau terpesona bahwa ada satu hari

yang diciptakan Tuhan sedemikian panjangnya.

Sungguh melelahkan, sebelum akhirnya kau terkapar

di ranjang pengantin. Bau sprei meruap ke sudut-

sudut kamar, di mana terserak bingkisan yang

beberapa di antaranya kau tak tahu dari mana.

Sungguh sebuah hari yang kau tak ingin coba-coba

mengulangi lagi. Cukup sekali. Cukup sekali.

Tidak ada komentar: