Sudah sejak masa kanak-kanak kau tahu perangai cermin
yang tak pernah berubah dari waktu ke waktu: Ia selalu
memenjarakan bayang-bayangmu.
Setiap selesai mandi, dan ibumu sibuk mematut-matut
pakaianmu, kau buktikan berkali-kali bayang-bayangmu
nampak terkurung di situ.
Bahkan saat itu, ketika kau merasa terasing, tua
dan sendiri, kau saksikan sekali lagi bayang-bayangmu
membisu, merana dan tanpa daya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar