Kau kupu-kupu yang selalu menghisap maduku,
kukutuk engkau agar dari tubuhmu keluar butiran-
butiran kecil yang sama sekali tak menyerupai
dirimu.
“Tidak jadi apa, wahai bunga yang tak mengenal
terimakasih. Kelak dari butiran-butiran itu
akan muncul ulat-ulat yang siap menghabiskan
daun-daunmu.”
Akan kukutuk pula ulat-ulat itu agar terkurung
di ruang gelap tanpa cahaya, sekian lamanya
tak bisa menikmati indahnya dunia.
“Terjadilah apa yang kau kehendaki, karena
kutukanmu akan menyempurnakan ulat-ulat itu
sampai siap menjelma kupu-kupu.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar