Sabtu, 30 Agustus 2008

KERETA MALAM

Memasuki gerbang kota kereta malam itu merasa begitu tua dan lelah: Ini bukan stasion penghabisan.

Ia masih harus kembali merangkak sepanjang jarak, mengulang-ulang langkah sendiri sepanjang lempengan baja yang dingin dan beku, yang lebih diam dari bisu.

Masih harus disisihkannya hasrat untuk suatu istirahat panjang, kejemuan untuk melewatkan waktu dengan cara yang itu-itu juga.

Tak ada yang perduli dengan keluhnya: di dalam gerbong berpuluh, beratus penumpang sibuk dengan pikiran sendiri: di luar jendela gelap semata – hanya bayang-bayang pohon berkejaran menuju kenangan.

Berangkat lagi, tak pernah dikenalnya jalan pulang.

Melintasi malam kereta itu menjerit-jerit – roda-rodanya berderak keras, berusaha lepas dari jajaran rel yang senantiasa mengarahkan langkahnya.

6 komentar:

antik Belog mengatakan...

Ass.wr.wb

Salam kenal ...
kang ... mau tau nih ...
nih inisial ags arya dipayana apa sama dengan info ini :
Lagu : Liku Kehidupan cipt.Dwiki Dharmawan / Ags Arya Dipayana) dari OST Bella Vista ???
ditunggu kabarnya

Keep Jadoel

Wass

antik Belog

antik mengatakan...

d

iburumahan mengatakan...

Antologi yg ini pahit sekali. Rasa sakit yang tak kau mengerti sebabnya. Karena kau terlalu tergesa menilai, amarahmu menghalangi cahaya masuk ke hatimu.

iburumahan mengatakan...

Yakin sekarang kau sudah paham. Dan antologi ini sudah tak penting lagi.
Kau sudah paham itulah yang penting sehingga kaupun berpulang.

iburumahan mengatakan...

Yakin sekarang kau sudah paham. Dan antologi ini sudah tak penting lagi.
Kau sudah paham itulah yang penting sehingga kaupun berpulang.

iburumahan mengatakan...

Antologi yg ini pahit sekali. Rasa sakit yang tak kau mengerti sebabnya. Karena kau terlalu tergesa menilai, amarahmu menghalangi cahaya masuk ke hatimu.