Karena aku udara, maka aku harus mengalah pada meja,
pada kursi, atau pada lemari – membiarkan mereka
mendesak, merebut tempatku.
Aku pun berjalan, mencari ruang-ruang kosong
yang menjadi bagianku, sambil bersiap untuk
kembali disingkirkan.
Karena aku hanya udara, maka aku menyisih
agar tetap tak terkalahkan.
1 komentar:
Tu es tout pour moi
Rien n'a de sens sans toi
Posting Komentar