Tak dapat kukenali lagi kidung yang pernah kau
gumamkan, yang sepenggal nadanya dapat
melelapkan malam.Tak dapat kueja lagi kata yang
pernah dengan setia kau ajarkan – lewat gereseh
pepohonan, suara sunyi hujan, senja yang senyap –
dan mengaburkan jarak yang acapkali kita tahankan.
Tak dapat kunikmati lagi senandung kidung, detik
embun turun, irama hujan, yang begitu nyata menyadarkan:
telah lindap semua siang, beberapa potong kenangan,
suara-suara yang tercipta di tepi panggung pertunjukan.
Dari sini kuyakini: bangku-bangku telah ditinggalkan,
lampu demi lampu mulai dipadamkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar