Kamis, 21 Agustus 2008

TIGA SAJAK TENTANG PARA PENCARI

bagi : kang rahmat hidayat


#1

Bau amis itu tersekap dalam dingin

dan kabut. Kau menyisir lagi – menyisir

hutan yang tersembunyi dalam hutan. Mencari

jejak pejalan itu lenyap dalam gelap. “Ia tak ada

di mana-mana!” seseorang berkata.

Kau menghela napas sewaktu gelap pun menepi dan

hutan-hutan sirna dari pandangmu. Di sini,

di tengah sorot lampu-lampu, ketika tak bisa kau terka

bau amis itu: dari tubuh binatang atau manusia

#2

“Ke mana pula mayat itu terbawa?”

Kau pastikan air sungai itu mengalir ke muara.

Arusnya akan berjalan melewati beberapa jeram,

sejumlah pusaran, lalu tubuh orang mati itu… “Ia

pasti tenggelam.“ Para pencari bersipandang

dalam diam.

Berapa waktu sudah ikut berlari dalam arus sungai

dengan satu-dua lenyap dalam pusaran, tetap tak

terjawab ke mana mereka bermuara : para manusia

#3

Malam agaknya masih akan begitu panjang

Kau melangkah ke arah cahaya yang meredup tiba-tiba

“Lampu itu harus terus menyala!”

Tidak ada komentar: