Sabtu, 30 Agustus 2008

TENTANG DEBU

Setelah berputar-putar mengikut perjalanan Angin, ia pun berhenti.

Aku teramat lelah, Angin. Biarkan aku beristirahat sejenak di Pohon itu. Kau teruslah berjalan, dan jangan pernah lagi memikirkan diriku”

Angin yang senantiasa berkelana itu pun berlalu, dan Debu segera lekat di dahan Pohon.

Kenapa kau diam di sini, Debu?!” hardik Pohon itu.

Ijinkan aku menetap bersamamu,” ujar Debu, “aku tak sampai hati membebani Angin untuk terus-menerus menghela tubuhku.”

Dan Batu yang bijak itu tetap diam, karena semakin tahu.

Tidak ada komentar: