Sudilah kiranya tak usah bertanya mengapa malam
enggan terpejam – ia ingin melahirkan-Ku kembali.
Setelah tak kunjung kau pahami rintik embun
yang setia mengujungi daun-daun, desis serangga,
pagi yang selalu menjelmakan cahaya, dan tak ada
yang mungkin kau pelajari dari sepi: sudilah
kiranya berpaling dan jangan menoleh lagi. Beri
kesempatan pada segala yang di luar dirimu – segala
yang menunda-nunda langkahmu menuju – dengan leluasa
melahirkan-Ku kembali. Berkali-kali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar