Kamis, 21 Agustus 2008

SAJAK PERKAWINAN,2

Baiklah pesta kita siapkan secara sederhana

dan ala kadarnya. Di sini hanya ada kita bertiga:

kau, aku dan Tuhan. Selebihnya cuma kenangan.

Hidangan telah tersedia, dan kita boleh segera

menikmatinya: segelas sepi, sepiring kesangsian.

Selebihnya mungkin bernama harapan.

Semoga ini jadi perpisahan yang baik bagi masa lalu

yang tak ingin kita ungkit-ungkit lagi. Maka

berbisiklah selamat tinggal dengan sebisa rela.

Setelah semua disingkirkan, kita tinggal melangkah.

Melangkah begitu saja. Karena itu yang paling

mendesak untuk dilakukan, sebelum kita bertanya

akan ke mana. Selebihnya tinggal keteguhan.

Tidak ada komentar: